Makanan Pelengkap Sahabat

8 komentar

Sahabat. 


Entah bagaimana aku menceritakan tentang mereka. 

Aku memiliki lima orang sahabat, dengan dua di antaranya teramat dekat denganku. Hampir setiap hari kami bersama, menghabiskan waktu di kampus, perpustakaan, ataupun kos temanku. Berbagai cerita pun kami ukir, suka maupun duka. 

Ada satu ritual yang selalu aku dan sahabat-sahabatku lakukan, yakni membawa jajanan untuk dihabiskan ketika sedang menunggu jeda perkuliahan. Sebelum berangkat, aku selalu mampir ke sebuah warung untuk membeli air mineral dan jajanan, seperti roti, keripik, ataupun makroni. Alasanku membawa jajan tersebut selain untuk dibagi bersama temanku, aku juga memiliki sakit maag yang membuatku tidak boleh telat makan (meski aku sering sekali menunda-nunda makan). 

Ketika aku mengeluarkan jajan yang kubawa, sahabat-sahabatku saling meneriakkan kata 'mau'. Bahkan ada dari mereka yang menghabiskan dengan cepat, tanpa mengingat apakah yang lainnya kebagian atau tidak. Melihat kerakusan mereka ketika menghabiskan makananku, aku merasa bahagia. Tidak ada lagi yang namanya barangku dalam persahabatan kami. Apa yang menjadi milikku, milik mereka juga. Begitupun sebaliknya. Tidak ada yang diuntungkan maupun dirugikan dalam persahabatan ini karena kami saling melengkapi. 

Hal paling gila dari kegemaranku dan teman-temanku makan adalah kami yang suka memesan makanan dari aplikasi Grab lalu memakannya di lobi kampus. Selain karena malas mencari makan di luar, pada aplikasi Grab terdapat potongan harga yang dapat menghemat dompet. Santai saja kami makan. Tidak peduli banyak orang yang berlalu lalang disertai mata-mata yang memandang aneh ke arah kami, apa yang ada di depan mata tidak boleh dikesampingkan. Bahkan kehadiran kucing yang menginginkan makanan kami pun tidak sepenuhnya menurunkan nafsu makan kami. 

Tidak hanya gemar makan di lobi kampus, aku dan teman-temanku juga gemar makan di lobi perpustakaan. Tugas yang menggunung dengan waktu pengerjaan yang relatif singkat, membuat kami senang menghabiskan waktu di perpustakaan. Selain karena tempatnya nyaman, koneksinya pun lancar. Sayangnya di perpustakaan terdapat jam istirahat yang mengganggu konsentrasi kami dalam mengerjakan tugas. Namun, ada untungya juga terdapat sistem istirahat perpustakaan, karena kami dapat memesan makanan terlebih dahulu sebelum melanjutkan tugas. Mungkin jika tidak ada jam istirahat, kami akan lupa makan dan akhirnya jatuh sakit, saking asyiknya bertempur dengan tugas. 

Oh, iya, makanan merupakan pelengkap persahabatan kami. Rasanya pernyataan ini tidak berlebihan, mengingat kami sering merasa kosong jika di antara kami tidak ada yang membawa makanan. Bahkan kami pun saling menyalahkan ketika tidak ada satu pun makanan yang kami bawa. Lucunya lagi, ketika ada salah satu dari kami yang terkena musibah kecil, kami saling bercanda tentang teguran karena dia jarang membawa makanan. 

Ya, beginilah persahabatanku dan teman-temanku. Aneh, tetapi menyenangkan. Adakah dari kalian yang memiliki kisah lebih aneh dari ini? Ayo, ceritakan.
Fela Khoirul
Seorang gadis penuh teka-teki yang sedang berusaha menjadi lebih baik, melalui tulisannya. Memiliki ketertarikan pada skincare, mental health, dan relationship.

Related Posts

8 komentar

  1. Karena kalo tidak makan maka tidak ada persahabatan, karena kitanya mati kelaparanπŸ˜‚

    BalasHapus
  2. So sweet yaaa persahabatan kalian,, semoga langgeng πŸ’–

    Dari semua temen-temen gank waktu sekolah, yang sampai sekarang masih abadi hanya satu orang. Masih setia berbagi, saling support, saling mengingatkan untuk ibadah.. yang paling mengharukan, dia selalu ada saat saya lagi "di bawah"

    Kita akan tahu yang mana sahabat sejati, saat kita dalam posisi "nothing" 😁

    BalasHapus
  3. So sweet yaaa persahabatan kalian,, semoga langgeng πŸ’–

    Dari semua temen-temen gank waktu sekolah, yang sampai sekarang masih abadi hanya satu orang. Masih setia berbagi, saling support, saling mengingatkan untuk ibadah.. yang paling mengharukan, dia selalu ada saat saya lagi "di bawah"

    Kita akan tahu yang mana sahabat sejati, saat kita dalam posisi "nothing" 😁

    BalasHapus
  4. Sahabat di saat kuliah, q juga punya kak, 7 sahabat

    BalasHapus
  5. Makanan sebagai pelengkap persahabatan...ehe... betul sekali itu

    BalasHapus
  6. Setuju ka, akupun gitu sama temen2ku.

    Dan aku yg paling boros lho ka, karena ya, kayak nggak ada beban aja kalo jajan sma mereka Hehe. Tau2 kantong abis deh

    BalasHapus
  7. Teringat jaman kuliah dikejar-kejar laporan

    BalasHapus

Posting Komentar