Yuk, Bincang Elitz Seputar Kehilangan

Pernahkan kalian kehilangan sesuatu yang sangat berarti, sampai merasa bahwa sedang berada di titik terendah? Kalau pernah, coba resapi sejenak bagaimana perasaan kalian ketika itu. Apakah hancur dan seperti ingin menyerah kepada keadaan?


Seluruh perasaan sedih yang dialami seseorang karena kepatahan pada hati merupakan sesuatu yang wajar. Menangis pun bukan tindakan lemah, tetapi sebagai rangsangan dari sakit yang sedang dirasakan. Tubuh kita bukanlah baja, tidak dapat dipaksa untuk terus tegar. Lampiaskan semua hal yang membuat kita rapuh, tetapi jangan sampai berlarut-larut.


Sejatinya manusia akan mengalami fase kehilangan dalam kehidupannya. Akan tetapi, peristiwa kehilangan tersebut dikemas dalam bebagai kisah yang hanya dapat dimaknai oleh mereka yang terlibat di dalamnya. Sedangkan bagi mereka yang hanya menonton, hanya dapat berspekulasi dan menilai dari satu mata.


Karena untuk memahami sebuah situasi, kita harus terjun ke dalamnya dan terlibat dalam situasi tersebut.


Bincang-Bincang Kehilangan


Pahami Penyebab Kamu Harus Kehilangan


Peristiwa kehilangan terjadi karena beberapa penyebab. Berikut ini adalah beberapa penyebab kehilangan.


  • Tenggat yang Telah Menemui Ujungnya


Sejak seseorang ditakdirkan bertemu, sebenarnya Tuhan telah menggariskan waktu perpisahan untuk mereka. Entah perpisahan tersebut terjadi secara baik-baik ataupun sebaliknya. Akan tetapi, pada dasarnya perpisahan akan diakhiri dengan sesuatu yang baik. Dan jika suatu temu diakhiri dengan hal yang menyakiti hati, berarti perpisahan tersebut bukanlah perpisahan yang sesungguhnya.


Tapi, kalau begitu konsepnya, mengapa orang-orang selalu tersakiti oleh perpisahan?


Baik itu relatif, jadi tidak selalu dikaitkan oleh sesuatu yang membahagiakan dan mengharukan. Jika sebuah perpisahan terjadi karena ikatan yang tidak baik, perpisahan tersebut dapat dikategorikan sebagai perpisahan yang baik, sekalipun membuat hati menjerit. Karena jika terus dipertahankan, tidak akan baik untuk fisik dan mental. Sedangkan perpisahan yang tidak baik adalah perpisahan yang menyisakan tanya sampai menguras emosi, serta tidak terdapat alasan yang jelas mengapa seseorang itu memilih untuk pergi.


  • Cara Semesta Mengujimu


Kadang seseorang dijauhkan dari kita bukan karena seseorang itu tidak pantas berada di samping kita, bukan pula karena akan hadir seseorang yang lebih baik dari dia. Namun, sebagai cara semesta untuk membantu kita dalam memaknai luka, sehingga kita siap berdamai dengan luka itu

Ketika seseorang ditarik mundur, kita kerap tidak menyadari alasan yang sebenarnya. Pendakwaan kesalah yang ditujukan untuk seseorang yang pergi, serta dunia yang selalu memihak, membuat makna kehidupan tidak dapat benar-benar diresapi.


Semesta ingin kita merasakan kehilangan terlebih dahulu, sebelum tahu arti seseorang dalam hidup kita. Apakah seseorang tersebut benar-benar memiliki andil yang cukup besar di hidup kita atau sekadar hadir untuk memuaskan ego. Melalui peristiwa kehilangan ini, kita juga dapat mengetahui makna suatu ikatan agar tidak disalah artikan. Lebih penting lagi, kita akan mendapati makna bahwa dunia tidak sekadar bahagia bersama yang disayang, tetapi juga luka yang berdarah-darah akibat dari kasih sayang yang teramat dalam.


Luka tidak dapat dimaknai dengan logika, tetapi harus menempuh perjalanan yang panjang dan berat untuk memaknainya. Percayalah, pelangi tidak pernah pergi. 

 

  • Pergi untuk Tak Lagi Kembali


Kehilangan dan perpisahan tidak semuanya terjadi karena kehendak manusia, tetapi kehendak Tuhan yang menginginkan kepulangan hambanya. Seperti halnya kematian yang tidak akan mengambalikan seseorang, sesuatu yang telah pergi pun tak perlu disesali. Kita hanya boleh menuangkan kesedihan dalam beberapa waktu dan kembali bangkit untuk meraih mimpi-mimpi. Karena kehidupan tidak hanya berbicara tentang subjek, tetapi objek yang menanti kita di depan.


Jika sesuatu memang tak ditadirkan kembali, kejarlah hal lain untuk melengkapinya. Tidak untuk menggantikan, melainkan untuk membuat kita kembali hidup. Karena jika seseorang telah masuk ke relung hati, tidak dapat diganggu gugat.


  • Buah dari Kejadian Masa Lalu


Sebagai manusia, tentunya kita memiliki sifat egois yang dapat menjadi bumerang. Disadari atau tidak, ketika kita dekat dengan seseorang, kita akan memaksa agar orang itu sejalan dengan kita. Pastinya kita memiliki harapan yang baik atas sebuah kedekatan. Namun, kerap kali hal itu membuat seseorang jenuh dan terkekang. Dan pada akhirnya semua meledak, seperti bom yang siap mematikan siapa pun.


Untuk menghindari hal tersebut, kita harus belajar mengendalikan diri dan berusaha menghargai perasaan orang lain. Kita harus bisa menempatkan posisi dengan baik, serta tidak bergantung kepada orang lain. Bagaimanapun, manusia tidak dapat dijadikan sebagai tumpuan harapan karena memiliki banyak keterbatasan.


Beri banyak Waktu untuk Dirimu Sendiri


Setelah mengetahui penyebab dari kehilangan, ada baiknya kita memberikan waktu kepada diri sendiri untuk merenungi hal yang telah terjadi. Memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan, bagaimana mengatasinya, serta jalan terbaik untuk ke depannya. Bahkan kalau perlu, kita dapat mengalihkan perasaan sedih ketika kehilangan dengan hal-hal positif, menulis misalnya.


Semakin merasa sendiri, semakin kita memiliki banyak waktu untuk berpikir dengan jernih. Kita akan menyadari apa saja hal yang telah hilang, sehingga muncul keinginan untuk memperbaikinya. Memang pada awalnya kita akan merasa rapuh, seakan tidak ada hal yang dapat diharapkan. Namun, itulah fase yang membuat kita menjadi tegar dan tak menyerah pada keadaan. Terlebih lagi peristiwa baru yang akan kita lewati setelah kesendirian itu, akan sangat bermakna untuk dilalui.


Beberapa hal ini dapat kita lakukan ketika sedang dalam keadaan sendiri.


  1. Tidur
  2. Berjalan-jalan
  3. Menonton
  4. Bermain game
  5. Menciptakan hal baru

Di antara hal-hal tersebut, paling penting adalah jangan mendekati hal yang membuat kita rapuh. Hindari hal yang menyakitkan, sekalipun sangat ingin dilakukan. Karena mengorek luka ketika belum tegar, seperti sedang membunuh diri sendiri. Jadi, lebih baik menghindar, dibanding semakin tersesat. Nanti pun kalau kita sudah menjadi tegar, kita dengan bebas mendekatinya.

Bahaya Kehilangan


Pernahkah kalian merasa ketika sedih dan memikirkan hal berat, dada menjadi sangat sakit dan jantung berdegup sangat kencang? Nah, itulah salah satu bahaya kehilangan. Ketika pikiran kita tertekan dan perasaan mengacau, kontrol diri kita menjadi sangat buruk. Emosi menjadi tidak stabil, bahkan kerap membuat kita ingin menyakiti diri sendiri. 

Seorang dokter pernah berkata kepadaku, "Dari mata kamu terlihat kalau kamu sedang menyimpan beban yang berat, itulah penyebab kamu menjadi drop. Kalau kamu tidak bisa mengontrol diri, keadaan kamu akan lebih buruk lagi. Dan hanya kamu yang dapat menyelamatkan dirimu sendiri."

Mengingat perkataan itu, kehilangan menjadi hal yang sangat menakutkan dan membuat traumatis. Efeknya dapat berkepanjangan, sampai-sampai menimbulkan penyakit baru yang tidak pernah disangka. Hal itu wajar mengingat segala penyakit berasal dari hati dan pikiran. Jika kita larut dalam kesedihan, tubuh akan memberikan sinyal lemah. Dan jika tidak ditangani dengan baik, akan berdampak buruk.

Maka dari itu, usahakanlah untuk terbuka dan tidak fokus pada sakitnya kehilangan. Karena semesta memiliki cakupan yang luas dan dapat dipergunakan untuk kepentingan kita. 

Mari Bangkit, Demi Kehidupan yang Lebih Baik


Di luar sana banyak yang menunggu senyuman kita. Mereka berharap dapat bertegur sapa dengan kita, bercanda tawa bersama kita, serta mengisi hari-hari kita dengan kebahagiaan. Coba pikirkanlah mereka. Akankah kita tega dalam membiarkan mereka terus menunggu? Tidakkah ingin berjalan mendekati mereka, merangkul mereka, dan mengatakan bahwa keadaan sudah baik-baik saja sekarang?

  • Jangan Merasa sebagai Makhluk Paling Menyedihkan di Dunia

Tidak ada orang yang tidak luput dari kesedihan, pasti setiap orang memiliki masalah masing-masing. Jadi, jangan berpikir bahwa kamulah yang paling tersiksa. Percayalah, kesedihan yang sedang kita alami tidak seberapa dengan yang dialami orang lain.

  • Banyak yang Menyayngimu, Maka Tersenyumlah

Sedih sih boleh-boleh saja, tetapi jangan sampai merugikan orang lain. Ingatlah bahwa kita tidak sepenuhnya sendiri, pasti banyak yang peduli kepada kita dan ingin kita kembali baik-baik saja. Hanya saja karena fokus pada satu hal, kita jadi menyampingkan hal lain. Jangan sampai kita kehilangan berkali-kali karena ketidakpekaan pada sekitar.

  • Masa Depan Sedang Menantimu di Depan

Hal yang jauh lebih penting dari hati adalah masa depan yang perlu diraih. Setiap orang pasti punya mimpi, maka raihlah. Jangan karena hati menjadi rapuh, mimpi-mimpi besar harus dikorbankan. Ingat, tidak ada asuransi sakit hati. Kalau masa depan hancur karena masalah kehilangan, tidak akan ada yang menggantikannya dengan masa-masa yang lebih baik.

  • Dunia Tidak Akan Selalu Menunggu Kita

Pernahkah kamu berpikir bahwa ketika kita hanya memikirkan diri sendiri, ada banyak orang yang berlomba-lomba mengejar posisi kita? Dan jika kita tidak bergegas, posisi tersebut akan diraih oleh orang lain. Jadi, tetaplah fokus jika tidak ingin kehilangan semuanya. Karena apa yang kamu dapatkan tidak akan selamanya menjadi milikmu.

  • Akan Ada Kebahagian Baru, Jika Saja Kita bersedia Membuka Mata

Bukalah matamu, pakai kacamata kalau perlu. Cintailah dirimu dari hati, bukan dari kepasrahan kepada tidak adilnya dunia. Kebahagiaan hanya hadir jika kita sudah berdamai dengan keadaan dan berhenti mencari-cari letak kesalahan. Maka dari itu, berhentilah berdebat dan lakukan semua dengan cepat. Kebahagiaan akan hadir ketika kita telah melakukan yang terbaik untuk diri kita.

Nah, begitulah bincang-bincang singkat tentang kehilangan. Mungkin tidak akan mudah untuk dipraktikkan, tetapi apa salahnya mencoba. Cukup usahakan yang terbaik, semampu yang kamu bisa. Nantinya jalan menuju kebahagiaan akan datang dengan sendiri.

Berbahagialah karena sudah pernah kehilangan, daripada terlalu naif pada sebuah ikatan. Semoga bermanfaat.

Fela Khoirul
Seorang gadis penuh teka-teki yang sedang berusaha menjadi lebih baik, melalui tulisannya. Memiliki ketertarikan pada skincare, mental health, dan relationship.

Related Posts

Posting Komentar