Mengenal Biblioterapi: Penyembuhan Luka Pakai Buku

Yuk ketahui lebih dekat apa itu Biblioterapi

Hai, Kaum Elitz. Pernah enggak sih kalian ada di fase ketika pikiran sedang buntu dan tidak bersemangat, sehingga tidak bersemangat melakukan apa pun? Jika demikian, apa yang biasanya kalian lakukan? Apakah kalian akan diam, mencari kesenangan di luar, menonton film, atau justru membaca buku yang sesuai dengan keadaan hati?

Membaca buku dapat menjadi alternatif dalam mengurangi kesetresan karena selain dapat mengalihkan pikiran ke hal positif, membaca buku juga dapat memperkaya wawasan. Dalam psikoterapi, buku juga dapat menjadi media penyembuhan mental atau disebut dengan Biblioterapi.

Apa Sih Biblioterapi Itu?

Dikutip dari riliv.co, Biblioterapi merupakan terapi dengan menggunakan buku bacaan untuk membantu seseorang mengatasi permasalahan mental, emosional, atau perubahan hidup yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Biblioterapi adalah terapi penyembuhan dengan menggunakan buku untuk membantu seseorang menyelesaikan permasalahannya. Adapun permasalahan tersebut bisa timbul dari faktor dalam diri seseorang ataupun sebagai akibat dari perubahan lingkungannya, seperti perceraian, putus cinta, kekecewaan, pelecehan, dan lain sebagainya.

Dalam Biblioterapi, dibutuhkan 3 unsur penting, yaitu client, terapis, dan buku. Terapis akan mendengarkan cerita dari client dengan saksama, menganalisa permasalahannya, lantas merumuskan buku yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan client.

Biblioterapi terdiri dari client, terapis, dan buku.

Kenapa Sih Buku Bisa menjadi Terapi Masalah?

Umumnya buku dikenal sebagai sumber ilmu pengetahuan atau dapat menjadi media untuk mengalihkan kebosanan. Namun, sebenarnya berbagai informasi yang terdapat pada buku dapat menjadi obat untuk mengatasi masalah karena mampu memberi gambaran mengenai permasalahan seseorang dan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

Contohnya ketika seorang client memiliki masalah mengenai pertemanan, maka terapis dapat memberikan novel yang bertema pertemanan. Pemilihan novel sebagai media terapi berdasarkan pada bahasa novel yang ringan dan menggambarkan kehidupan menggambarkan kehidupan seseorang pada umumnya, sehingga dapat dengan mudah menyalurkan emosi yang sesuai dengan keadaan client. Client akan merasa perasaannya dimengerti dan berusaha mengambil pelajaran dari permasalahannya. Pemahaman itulah yang membuat client menyusun strategi untuk menghadapi masalah baru dan lebih kuat dalam menghadapi masalahnya.

Melalui Biblioterapi, seseorang juga dapat mengenal karakter dari setiap tokoh yang diceritakan dan memahami bahwa setiap orang memiliki perspektif masing-masing dalam menghadapi masalah. Dengan begitu, terbangun empati yang tinggi dan menyadarkan client bahwa masalah hadir bukanlah sebagai beban, tetapi untuk membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi Biblioterapi antaran lain:

  1. Menambah pengetahuan seseorang.
  2. Menyediakan informasi untuk menyelesaikan permasalahan.
  3. Mendiskusikan masalah untuk memperoleh penyelesaian.
  4. Memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.
  5. Membangun kesadaran bahwa setiap orang memiliki porsi masing-masing dalam menghadapi masalah.

Tahap Tindak Lanjut Biblioterapi

Setelah terapis mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh client dan client merasa terbantu dengan obat yang diberikan, maka terapis dapat menindaklanjuti permasalahan client dengan meminta client menuangkan pemahamannya pada media yang disukainya. Biasanya bentuk tindak lanjut dari client adalah dengan menulis kreatif, aktivitas seni, diskusi, dan bermain peran. 

Aktivitas lanjutan dari terapi buku

1. Menulis Kreatif

Seorang client dapat menuangkan emosi dan rasa terima kasihnya dengan cara menuliskannya kembali ke dalam sebuah karya tulis.

  • Menulis diari yang ditunjukkan untuk karakter dalam buku yang dibacanya.
  • Menulis surat untuk karakter favorit dalam buku.
  • Menulis surat dari karakter dalam buku untuk terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.
  • Mengembangkan sinopsis buku menggunakan sudut pandang lain yang tidak sesuai dengan buku.
  • Membuat ending sendiri sesuai keinginan client.

2 Aktivitas Seni

Selain dengan menuangkan dalam bentuk tulisan, client juga dapat menggambarkannya secara artistik.

  • Membuat mind mapping yang dikreasikan sesuai kreativitas client.
  • Membuat kliping yang menggambarkan situasi cerita.
  • Membuat wayang sesuai karakter yang ada dalam cerita.

3. Diskusi dan Bermain Peran

Terapis dapat membuka sesi diskusi yang tujuannya untuk mengetahui sejauh mana client memahami jalan cerita yang dibacanya lalu disambung dengan penyelesaian permasalahan. Selain itu, dapat juga mendiskusikan titik kelemahan dan kekuatan tokoh yang menjadi sentral cerita. 

Terapis dapat melakukan reka adegan sesuai kejadian di dalam buku yang menempatkan client sebagai tokoh utamanya. Di samping itu, juga dapat dibangun situasi pengadilan pura-pura di mana client memainkan peran penting sebagai terdakwa, pengacara, hakim, dan saksi.

Nah, itu dia sedikit penjelasan mengenai konsep Biblioterapi sebagai cara penyembuhan mental. Setelah membaca penjelasan ini, adakah yang ingin mencoba melakukan Biblioterapi? Ataukah ada yang sudah mencobanya?

Apa pun permasalahan hidupmu, jangan pernah merasa bahwa kamu sendiri. Apabila kamu merasa bahwa tidak satu orang pun yang bisa mengertimu, maka cobalah membaca buku yang sesuai dengan kondisi perasaanmu sangat ini. Karena dengan melihat gambaran keadaan yang sesuai, perasaanmu akan jauh lebih baik. Tetap semangat, ya!

Fela Khoirul
Seorang gadis penuh teka-teki yang sedang berusaha menjadi lebih baik, melalui tulisannya. Memiliki ketertarikan pada skincare, mental health, dan relationship.
Terbaru Lebih lama

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar