Ulasan Cerpen 'Pengarang Kecil yang Kecewa'

Posting Komentar

Ulasan Cerpen 'Pengarang Kecil yang Kecewa'

oleh Fela Khoirul Ihsani

Cerita ‘Pengarang Kecil yang Kecewa’ merupakan sebuah cerita anak karya Widya Suwarna yang dimuat di website bobo.grid.id pada 6 Desember 2019. Menceritakan tentang Lala, seorang anak kecil yang suka sekali menulis dan dua tulisannya sudah pernah dimuat di majalah anak-anak. Lala adalah anak yang penuh percaya diri, pemikir, dan mudah terbawa suasana. Hal ini terlihat ketika Lala yakin bahwa karyanya akan termasuk dalam lima karya terbaik di kelasnya. Akan tetapi, ketika keyakinan tersebut dipatahkan dengan tidak terpilihnya dia sebagai siswa dengan lima karya terbaik, Lala menjadi pesimis pada kemampuan menulisnya dan tidak ingin menulis lagi.

Cerita ini menggunakan alur maju karena cerita terpapar mulai dari desas-desus mengenai Lala yang akan menjadi nominasi dari lima karya terbaik, Lala yang kecewa karena karyanya tidak masuk dalam lima karya terbaik, Lala yang enggan menulis lagi, hingga pertemuan Lala dengan ibu tua di rumah sakit yang membuat semangat menulisnya kembali. Latar tempat yang diambil pada cerita ini adalah sekolah, rumah Lala, dan rumah sakit. Dengan latar suasana santai, cerita ini mengambil latar waktu sepanjang hari.

Bertema kepercayaan diri, tokoh Lala membuka cerita tentang dia yang percaya bahwa karyanya akan masuk dalam lima karya terbaik di kelasnya. Hal itu merupakan pemikiran yang wajar karena memang Lala dikenal sebagai anak yang suka menulis dan dua karyanya sudah pernah dimuat di majalah anak. Akan tetapi, Pak Awang selaku guru bahasa Indonesianya ternyata tidak menyebutkan nama Lala dalam lima karya terbaik. Lala kaget karena karyanya tidak masuk dalam lima karya terbaik, sedangkan Lala pernah menjadi juara satu ketika sekolahnya mengadakan lomba menulis cerita ‘Tanah Airku’. Lala pun menanyakan hal tersebut kepada Pak Awang dan beliau memberi penjelasan bahwa tema cerita yang Lala ambil terlalu biasa, harus ada hal yang membuat sebuah cerita tamak menarik di mata pembaca. Mendengar itu, Lala sangat kecewa dan tidak mau menulis lagi, apalagi setelah tahu bahwa empat karyanya yang dikirimkan ke majalah anak, ditolak. Perubahan sikap Lala yang enggan menulis pun membuat ibunya kebingungan, tetapi Lala tidak menceritakan mengapa dia tidak ingin menulis lagi. Lala akhirnya mengajak ibunya untuk menjenguk Tante Yani yang sedang dirawat di rumah sakit dan di sana dia bertemu dengan ibu tua yang berhasil membangkitkan lagi semangatnya dalam menulis. Akhirnya Lala kembali menulis di buku hariannya dan tulisan tersebut tentang pertemuannya dengan ibu tua yang ditemuinya di rumah sakit.

Ketika seseorang tidak berhasil mencapai apa yang diinginkannya, seringkali dia merasa gagal dan berpikir kalau dia memang tidak berbakat. Seperti Lala yang sempat ingin berhenti menulis karena berpikir bahwa menulis adalah hal yang percuma. Ini merupakan pemikiran yang sering dialami orang-orang ketika dirinya gagal, lantas ingin menyerah. Merasa apa yang dilakukannya tidak berguna dan lebih baik berhenti. Akan tetapi, menyerah bukan solusi yang tepat dari sebuah kegagalan. Seperti Lala yang akhirnya bangkit dari pemikiran buruknya  dan mencoba untuk kembali menulis, serta menghilangkan pemikiran buruk bahwa dia tidak berbakat.

Secara keseluruhan, penulis memaparkan cerita dengan sangat baik. Pasang surut pemikiran Lala sebagai anak kecil yang menginginkan keberhasilan, tergambar dengan jelas. Pesan yang ingin disampaikan penulis, seperti menulis itu bukan hanya karena berbakat, tetapi juga usahanya untuk menghasilkan tulisan yang bermanfaat. Penggambaran tentang perubahan pola pikir ketika seseorang sedang gagal pun dapat diterima dengan baik.

Cara penulis dalam membangun cerita ini tidak berbelit-belit, sehingga tidak membuat pembaca jenuh. Bahasanya yang santai, membuat cerita ini mudah dipahami oleh anak-anak sekalipun. Akan tetapi, penggambaran narasi di beberapa paragraf terkesan terburu-buru, membuat cerita kurang mengalir. Pembaca seperti dipaksa mengerti dengan apa yang dimaksudkan penulis. Beberapa kesalahan pengetikkan pun ditemui pada cerita ini, seperti kata ‘hams’ yang sebenarnya ‘harus’ dan ‘feetiap’ yang seharusnya ‘setiap’, sedangkan cerita ini sudah disunting terlebih dahulu sebelum dimuat di website.

Kesimpulannya, cerita anak berjudul ‘Pengarang Kecil yang Kecewa’ sangat menarik untuk dibaca, meski terdapat beberapa kekurangan dalam cerita. Selain karena memiliki pesan yang sangat bagus, cerita ini juga memiliki jalan cerita yang ringan dan mudah dipahami. Kekurangan-kekurangan yang ada pun tidak berdampak besar pada inti cerita karena penulis cukup pandai membangun cerita yang sesuai dengan kebutuhan pembaca.


*****


Cerita dapat dibaca di https://bobo.grid.id/read/081943558/cerpen-anak-pengarang-kecil-yang-kecewa?page=all

#ulasan cerpen #cerita anak #odop #odopbatch7 #tugasulasancernak
Fela Khoirul
Seorang gadis penuh teka-teki yang sedang berusaha menjadi lebih baik, melalui tulisannya. Memiliki ketertarikan pada skincare, mental health, dan relationship.

Related Posts

Posting Komentar