Stop Deforestasi untuk Membentuk Lingkungan yang Asri dan Bebas Bencana

12 komentar
Mari stop deforestasi agar lingkungan lebih sehat dan bebas bencana

Curah hujan yang lumayan tinggi belakangan ini, beribas pada munculnya bencana alam di bebrapa daerah, salah satunya Kota Semarang. Sebenarnya ini bukan hal yang mengherankan, mengingat Kota Semarang terkenal sebagai daerah langganan banjir, sampai ada lagu 'Semarang Kaline Banjir'. Namun, entah mengapa pada penghujung tahun 2022 hingga bulan ini, banjir di Kota Semarang terasa lebih dahsyat dari banjir-banjir terdahulu. Bahkan daerah atas yang seharusnya tidak tergenang banjir, mulai tergenang.

Sebelumnya aku tidak pernah memusingkan fenomena banjir yang terjadi di Kota Semarang. Mungkin sudah musimnya, pikirku. Akan tetapi, ketika sedang berselancar di media sosial, ada segelintir berita tentang banjir di Kota Semarang yang muncul. Banyak orang yang mengomentari bahwa bencana alam yang terjadi merupakan dampak dari penggundulan hutan atau deforestasi untuk pembangunan perumahan. 

Beruntungnya, aku tinggal di daerah yang cukup tinggi, sehingga kecil kemungkinan untuk tergenang banjir. Hanya saja karena daerah yang aku tinggali termasuk dataran tinggi dan tanahnya lumayan miring, ketika volume hujan lumayan tinggi, ada beberapa rumah yang terkena longsor.

Apa itu Deforestasi?

Deforestasi menurut Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) merupakan perubahan secara permanen areal hutan menjadi tidak berhutan yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Dilihat dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa deforestasi merupakan pengalihfungsian lahan yang semula berupa hutan menjadi lahan nonhutan untuk menunjang kegiatan manusia, seperti pertanian, peternakan, perkebunan sawit, permukiman penduduk, dan lain sebagainya,

Adanya deforestasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain ledakan penduduk, kebakaran hutan, pertambahan kebutuhan masyarakat, serta munculnya kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah. Selain itu, bagian-bagian pohon yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan uang, seperti batang pohon untuk kayu dan kertas, membuat penebangan pohon makin marak terjadi.

Fungsi Pohon untuk Manusia

Sebagai paru-paru dunia, pohon memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Pohon mampu menyerap karbondioksida yang merupakan zat beracun yang tidak baik untuk dihirup manusia dan mengubahnya menjadi oksigen melalui proses fotosintesis. Selain itu, keberadaan pohon dapat menyerap energi panas bumi, sehingga lingkungan terasa lebih menyejukkan.

Berikut merupakan manfaat pohon yang perlu kita ketahui.

macam-macam fungsi pohon

1. Mengurangi zat pencemar udara

Akar pohon memiliki fungsi untuk penyerapan karbondioksida, seperti asap kendaraan, asap industri, dan asap sisa pembakaran. Maka tidak heran makin banyak pohon yang ditanam, kualitas udara akan makin baik. Karena zat-zat yang tidak baik telah diubah menjadi oksigen yang sangat berguna untuk manusia.

2. Menyimpan air hujan dan menyuburkan tanah

Ketika air hujan turun, akar akan membentuk pori-pori dalam tanah yang berfungsi untuk menyimpan air hujan. Cadangan air tersebut akan dikeluarkan pada saat musim kemarau, sehingga tanah tetap lembap walau tidak tersiram air.

Keberadaan pohon juga dapat menghalangi air hujan jatuh secara langsung ke tanah, sehingga tanah tetap terjaga kelembapannya. Air hujan yang turun akan ditahan oleh daun dan batang pohon untuk disimpan sebagai cadangan air, sekaligus membuat tanah menjadi lebih subur.

3. Menciptakan udara yang segar dan bersih

Makin banyak pohon, oksigen yang dihasilkan akan makin besar. Hal itu membuat udara terasa lebih segar dan minim polusi, sehingga berdampak baik pada kesehatan manusia.

4. Mengurangi pemanasan global

Pohon dapat menyerap karbondioksida dan gas rumah kaca, sehingga dapat mengurangi panas bumi. Jadi, makin banyak pohon yang ditanam, panas bumi akan berkurang dan udara terasa makin sejuk.

5. Mencegah bencana alam

Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan lingkungan tergenang air jika minim resapan. Selain itu, tanah yang tidak ditanami pohon akan mudah terkikis dan menyebabkan erosi. Akibatnya, bencana alam seperti banjir dan tanah longsor tidak dapat terelakan. Untuk itu, diperlukan pepohonan agar air dapat terserap dengan baik untuk meminimalisir bencana alam.

Dampak Deforestasi bagi Kehidupan

  • Berkurangnya Populasi Flora dan Fauna

           Penggundulan hutan dapat memberikan dampak yang besar pada pengurangan variasi tanaman di dalam hutan. Jika hal ini terus dibiarkan, dapat menimbulkan kepunahan pada flora yang ada di Indonesia, sedangkan tumbuhan di hutan juga berfungsi sebagai sumber makanan untuk satwa di sana. Akibatnya jika sumber makanan kurang memadai, satwa-satwa akan kelaparan dan punah.

  • Perubahan Iklim 

      Pohon dapat menyimpan cadangan air, sehingga dapat menjaga kelembapan tanah. Namun, ketika pohon ditebangi terus-menerus hingga berakibat pada gundulnya hutan, akan menyebabkan ketidakseimbangan iklim karena tidak ada uap yang dipantulkan ke udara. Akibatnya iklim menjadi lebih kering.

  • Peningkatan Pemanasan Global

      Penggundulan hutan untuk mendukung aktivitas manusia secara tidak langsung memberikan dampak negatif pada si penebang karena mengakibatkan berkurangnya penyerapan karbondioksida di udara. Hal ini menyebabkan udara makin panas dan memperparah efek rumah kaca.

  • Bencana Alam

      Tidak dapat dipungkiri bahwa hutan memegang peranan penting dalam menahan debit air dan menjaga kesuburan tanah. Bila pepohonan terus ditebangi, curah hujan yang tinggi tidak akan terserap dengan baik, sehingga mengakibatkan banjir. Selain itu, tanah yang sudah kering karena terpapar sinar matahari secara langsung, dapat mengakibatkan longsor dan membahayakan keberlangsungan hidup manusia.

Cara Meminimalisir Tindakan Deforentasi yang Tak Bertanggungjawab

1. Pelaksanaan Sistem Tebang Pilih

Meningkatnya kebutuhan manusia akan penggunaan kayu, menyebabkan oknum yang kurang bertanggungjawab menebang pohon secara besar-besaran. Hal itu tidak hanya membuat hutan menjadi gundul, tetapi juga dapat merusak ekosistem hutan.

Sistem tebang pilih dapat digunakan untuk meminimalisir dampak deforestasi karena pohon yang akan ditebang adalah pohon yang sudah tua, hampir mati, dan memiliki diameter yang cukup untuk ditebang. Selain itu, penebangan ini dapat memberi kesempatan untuk pohon-pohon muda berkembang menjadi lebih baik.

2. Reboisasi

Reboisasi merupakan upaya penghijauan kembali hutan yang sudah gundul akibat penebangan pohon. Upaya ini dilakukan agar hutan yang tandus dapat kembali hijau dan mampu menyimpan cadangan air guna mencegah terjadinya bencana alam yang dahsyat.

Reboisasi biasanya dilakukan secara besar-besaran dan bertempat di hutan yang sudah gundul. Pohon-pohon yang umumnya ditanam untuk reboisasi antara lain pohon akasia, pohon jati, dan pohon bakau.

3. Kampanye Cinta Alam

Maraknya penggundulan hutan disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga alam. Mereka menganggap kebutuhan hidup adalah hal utama, sehingga tidak pikir panjang untuk merusak alam. Sedangkan tanpa mereka sadari, hutan memiliki peranan penting untuk menahan volume air yang tinggi.

Kampanye cinta alam dapat dilakukan mulai dari lingkup sekolah dengan memberikan pengetahuan tentang alam, pentingnya menjaga alam, dan dampak apa saja yang ditimbulkan ketika alam sudah rusak. Kemudian kampanye ini dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan yang melibatkan tim reservasi hutan dengan masyarakat mengenai pentingnya hutan, gerakan penyetopan penggundulan hutan, serta upaya apa saja yang dapat masyarakat lakukan untuk meminimalisir penebangan pohon di hutan.

Jika masyarakat telah mendapat edukasi yang baik, maka kesadaran akan pentingnya hutan dapat muncul dengan sendirinya. Bahkan bila mereka benar-benar sadar bahwa hutan itu penting untuk keberlangsungan hidupnya, mereka akan berinisiatif untuk menanam pohon di rumah masing-masing.

4. Membentuk Kebijakan Penyelamatan Hutan dan Pemberian Sanksi kepada Perusak Hutan

Penggundulan hutan seharusnya menjadi perhatian pemerintah setempat karena membawa dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat. Pemerintah harus menerapkan kebijakan pemulihan hutan dan memberi sanksi kepada siapa pun yang menggunduli hutan secara tak bertanggungjawab. Dengan begitu, oknum-oknum yang menggunduli hutan untuk keperluan pribadi akan merasa jera dan pikir panjang untuk melakukan tebang liar.

Cara meminimalisir deforestasi

Demikian pembahasan mengenai deforestasi dan cara meminimalisir penggundulan hutan untuk menyelamatkan bumi dari bencana alam. Semoga penjelasan di atas memberikan pemahaman akan pentingnya hutan dan menumbuhkan semangat cinta lingkungan. Mari kita sama-sama merawat alam, Karena kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi.

Fela Khoirul
Seorang gadis penuh teka-teki yang sedang berusaha menjadi lebih baik, melalui tulisannya. Memiliki ketertarikan pada skincare, mental health, dan relationship.

Related Posts

12 komentar

  1. Dampaknya begitu mengerikan bagi makhluk hidup kedepannya, semoga banyak orang ikut berkontribusi untuk meminimalisir deforestasi

    BalasHapus
  2. Isu Deforestasi memang sudah jadi isu global sih, ya. Di Makassar juga sudah susah banget nyari daerah yg banyak pohon-pohonnya.

    BalasHapus
  3. Ini tugas kita ni untuk memberikan kesadaran bahwa tindakan penggundulan hutan tanpa aturan adalah tindakan yang berbahaya. Bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain dan kelangsungan hidup. Perbanyak tulisan deforestasi seperti ini sangat berdampak.

    BalasHapus
  4. Suka ngeri kalau melihat Deforestasi di luar pulau Jawa yang dialihkan untuk perkebunan. Apalagi sampai hewan liar masuk perkampungan warga. Karena fungsi hutan itu sangat penting sekali bagi manusia.

    BalasHapus
  5. Waktunya bersama-sama mengampanyekan pemberhentian deforestasi secara tak tanggung jawab oleh oknum-oknum yang hanya mau mengeruk keungtungan saja. Selain memeinta aparat hukum untuk bertindak tegas kepada para penebang hutan secara serampangan, kita pun seyogyanya ikut program positif untuk hutan kita kembali dengan reboisasi dan juga program-program lainnya

    BalasHapus
  6. Dampak deforestasi ini emang gak main2 sih.. Harus lebih digalakkan kampanye serta sanksi2nya.

    BalasHapus
  7. Awalnya sempat bingung dengan istilah deforestasi, apakah ini semacam gerakan daur ulang? Ternyata deforestasi serupa namun tak sama dengan illegal-loging. Aku jadi rindu komunitas-komunitas pecinta alam yang tak lelah menggalakkan untuk mencintai lingkungan. Any, artikelnya bagus, menambah pengetahuanku.

    BalasHapus
  8. Dampaknya terasa ya memang harus ada yang peduli dan terus digalangkan gerakan-gerakn menjaga hutan ini

    BalasHapus
  9. Pepohonan sudah semakin berkurang, salah satunya akibat pertumbuhan penduduk. Hutan berubah fungsi menjadi lahan pemukiman. Sebaiknya setiap rumah memiliki tanaman terutama pepohonan untuk meminimalisir dampak deforestasi.

    BalasHapus
  10. Paling ngerii sih emang ini, begitu hutan udah ngga ada yaaa ngga akan ada lagi keseimbangan ekosistem yang selama ini menopang kehidupan manusia

    BalasHapus
  11. Kadang dilema juga ya tentang deforestasi ini

    BalasHapus
  12. Deforestasi menjadi tantangan sendiri dalam menghadapinya, harus dikuatkan oleh pemerintah dalam menggunakan lahan ini. Apalagi kalau setelah ditebangi tidak di apa-apain, dibiarkan begitu saja. Belum lagi kalau beralih fungsi, makin banyak dampak buruknya bagi keberadaan lingkungan.

    BalasHapus

Posting Komentar