Pergi - Journalitz | Catatan Indah nan Menakjubkan

"Aku enggak bisa menerima semua ini, aku enggak bisa menjalin hubungan dengan orang yang tidak sepenuhnya mencintaiku. Jadi, lebih baik kita akhiri saja hubungan ini. Jangan pernah menemuiku lagi karena akan membuatku semakin membencimu," ucap Renata kepada seorang pria yang saat ini telah menjadi mantan kekasihnya.

"Re, maafkan aku. Aku khilaf, aku—"

"Berhenti berkata, Rama! Aku enggak butuh pembelaan darimu karena bagiku semua yang keluar dari mulutmu adalah dusta. Aku selalu menuruti permintaanmu untuk tidak dekat dengan laki-laki lain, tapi mengapa kamu khianati aku dengan cara yang seperti ini? Hah?"

Renata memukuli dada Rama, dia melakukannya untuk menyalurkan rasa sakitnya kepada pria itu. Renata ingin Rama merasakan perih, sama seperti yang dia rasakan kini. Namun, yang terjadi malah air mata Renata rebas, jatuh bercucuran sebagai pertanda perasaan kecewa.

"Aku mencintai kamu, Re."

"Berhenti! Jangan berani umbar kata cinta jika kamu belum paham betul apa itu cinta. Saranku, berikan saja cinta palsu kamu kepada perempuan lain yang tersobsesi denganmu, tapi bukan aku," kata Renata sambil membersihkan air matanya.

Hening.

Mata Renata dan Rama bertemu, dari sorotnya memancarkan ketidakinginan tentang hal yang baru terjadi. Bagaimanapun, sulit bagi mereka untuk berada dalam hubungan ini karena telah banyak rintangan yang mereka lalui.

"Selamat tinggal."

Renata langsung berbalik, hendak meninggalkan Rama sekaligus mengakhiri semua yang telah dimulainya. Namun, Rama malah menahannya dan membuat Renata kembali berat untuk pergi.

"Lepaskan aku, tolong bebaskan aku dari belenggu yang membuatku muak," ucap Renata sambil menyentakkan tangan Rama.

Perkataan terakhir itu benar-benar membuat Renata pergi dari hidup Rama, perempuan itu pergi dengan membawa kecewanya. Meski ini adalah yang terbaik, tetapi hatinya tidak sepenuhnya ikhlas. Masih tersimpan rasa cinta kepada Rama yang entah kapan akan hilang.