Hilangkan Segala Pertanyaan di Benakmu

Posting Komentar
Seharusnya aku tidak berada di sini!

Hei, kalian yang mengunjungi tulisan ini, pernahkah kalian mengatakan hal tersebut ketika berada pada situasi yang tidak kalian sukai? Jika kalian tidak pernah mengatakannya, aku akui kalian adalah orang hebat. Ya, tentu saja, kalian yang tidak pernah mengatakan hal tersebut termasuk dalam orang-orang yang tahan terhadap cobaan serta menerima segala apa yang ada di hidup kalian secara positif. Aku pun bukan orang yang sedemikian ikhlasnya dalam menerima jalan takdirku, seringkali aku merasa bahwa seharusnya aku tidak berada pada satu titik yang menurutku menjenuhkan.

Hal yang paling membuatku merasa tidak nyaman adalah ketika memasuki semester awal perkuliahan. Masa peralihan dari anak SMA ke perkuliahan, membuatku sedikit kaget. Belum lagi salah satu dosenku selalu mengaitkan mahasiswa dengan kata 'maha' yang berarti tinggi dan seram, membuatku merasa ingin mundur. Apalagi serangkaian acara yang berguna untuk menguatkan karakter mahasiswa baru menjadi sosok mahasiswa sebenarnya, membuatku berpikir, "Apa aku pantas berada di sini?"

Nyatanya, pertanyaan tersebut bukanlah sebuah hal yang membutuhkan jawaban. Kepantasan kita dalam memasuki dunia baru tidak dapat diukur dengan apa pun, bahkan ketika kita memiliki banyak pengalaman di berbagai bidang. Pada dasarnya kita manusia terlalu banyak bertanya, sampai tidak sadar sebenarnya kita sudah berlari jauh dan hampir sampai di garis finish.

Teman-teman kuliahku juga sempat meragukan bidang-bidang yang ditekuninya. Angka lima pada semester yang dikenyamnya, seolah tidak memberi kepuasan pengalaman kepada mereka. Masih saja mereka berharap keluar dari situasi yang belum dapat mereka terima, seolah tidak menghargai bahwa di luaran sana masih banyak yang ingin menggantikan posisinya. Ada pula dari temanku yang menyatakan bahwa dia menyesal masuk ke jurusan Ilmu Perpustakaan. Baginya, lebih baik kuliah di perguruan tinggi swasta dengan jurusan yang terlihat keren, dibanding kuliah di negeri dengan jurusan yang masih dipertanyakan.

Ketika ikut dalam perbincangan tersebut, aku sedikit terpengaruh. Sempat terpikir bagaimana kalau aku pindah kuliah, mungkin ini masih belum terlambat. Toh, umurku masih tergolong muda untuk memulai perkuliahan dari awal. Namun, kemudian aku tersadar bahwa itu adalah hal yang sia-sia. Jikalau aku kuliah lagi, aku tidak yakin bahwa aku tidak akan mengulangi pertanyaan yang sama pada diriku. Bagaimanapun manusia adalah manusia yang paling tidak bersyukur dan selalu menginginkan lebih.

Lalu, bagaimana cara untuk tidak merasa kurang terhadap apa yang kita miliki?

Maaf, aku tidak dapat memberikan kiat-kiat khusus berkenaan dengan hal itu. Menurutku, kalianlah yang dapat mengendalikan diri kalian sendiri. Seberapa bisa kalian dapat memotivasi diri untuk terus berjuang dan mengalahkan segala rintangan yang membuat hati ingin menyerah. Menutup telinga ketika orang berusaha melemahkan kalian memang sulit, tetapi pendirian kalianlah yang dapat menyelamatkan diri kalian.

Semangat berjuang!
Fela Khoirul
Seorang gadis penuh teka-teki yang sedang berusaha menjadi lebih baik, melalui tulisannya. Memiliki ketertarikan pada skincare, mental health, dan relationship.

Related Posts

Posting Komentar