Ulasan Novel Teman Sejati Karya zzztare

1 komentar


Review Teman Sejati Karya zzztare

oleh Fela Khoirul Ihsani

*

Judul: Teman Sejati

Penulis: zzztare

Genre: Spiritual

Jumlah bab: 30 bab

*****

Ketika membaca judul ‘Teman Sejati’, aku sempat berpikir bahwa ini adalah kisah tentang persahabatan yang erat di antara dua atau beberapa orang. Namun, ketika membaca isi ceritanya, ternyata pandanganku keliru.

Teman sejati menceritakan tokoh Nai yang merupakan anak Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tinggal di panti asuhan dan memiliki pengalaman buruk mengenai pertemanan. Hal tersebut membuat Nai trauma dan berusaha menjadi teman yang baik untuk teman-temannya, agar tidak kembali dikucilkan. Berbagai cara Nai lakukan untuk memiliki teman, mulai dari membuka jasa titip makanan, merapikan catatan dan dibagi kepada teman-temannya, sampai mengiyakan permintaan temannya untuk membagi soal ujian ke grup kelas. Sayangnya, Nai masih sering dijauhi ketika melakukan kesalahan dan terus dipaksa menuruti apa yang teman-temannya inginkan.

Tokoh Nai tergambar sebagai tokoh pemikir yang kerap terbayang pada kejadian masa lalu, sehingga tidak berani mengutarakan apa yang sebenarnya dia inginkan. Hal itu terlihat dari Nai yang suka berkata pada diri sendiri, seperti ‘Jangan berekspetasi tinggi padaku, aku tidak ingin kalian kecewa’, ‘Apa aku bersalah? Atau karena ini aku jadi punya teman?’, ‘Apa aku melakukan kesalahan? Apa ada satu orang di kelas ini yang membenciku?, ‘Itu minta tolong apa ngelarang?’, ‘Semuanya salahku. Kenapa aku penakut?’.

Penggambaran tentang Nai yang sering berbicara pada dirinya sendiri, awalnya membuatku kurang tertarik. Apalagi Nai terlihat seperti tidak memiliki pendirian dan mengikuti apa pun yang diinginkan teman-temannya. Namun, ketika membaca lebih jauh, kita akan menemukan sesuatu yang beda dari cerita ini. Bahasanya ringan, sehingga mudah dipahami. Konfliknya pun bukanlah konfik yang menguras emosi. Dan jika ditelaah lebih dalam, cerita ini sangat dekat dengan kehidupan anak SMA yang seringkali memanfaatkan temannya untuk memperoleh keuntungan.

 Tokoh Nai yang terlihat sangat penurut memang memunculkan pertanyaan, “Memangnya ada orang sepenurut ini, sampai enggak sadar kalau dimanfaatin?” Namun, setelah dipikirkan lagi, tokoh Nai dapat menjadi penggambaran mengenai seseorang yang terbiasa ditinggalkan, akan mencoba cara apa pun agar orang-orang mau bertahan dengannya.

Tokoh lainnya pun ikut memberi warna pada cerita ini. Ada Radya, sosok teman Nai yang suka mengatur dan paling sering memanfaatkan Nai. Radya seringkali memaksa Nai melakukan keinginannya dengan cara lembut dan membuat Nai terpaksa menyetujuinya. Di sisi lain, Radya juga memiliki kebaikan hati dengan sikap pemurahnya dan kepeduliannya kepada Nai.

Ada pula Husna yang dingin, irit bicara, dan kehadirannya jarang terlihat oleh teman-temannya. Husna adalah sosok pemberani dan menginginkan Nai keluar dari sifat takutnya. Husna pula yang belakangan diketahui sebagai teman sejati Nai.

Sikap Radya dan Husna yang kerap bertolak belakang, memunculkan pertanyaan ‘sebenarnya ada apa di antara mereka?’. Karena seringkali mereka memberi kebimbangan kepada Nai tentang siapakah yang harus dipilihnya. Radya yang selalu mengajaknya berkelompok atau Husna yang sangat baik padanya.

Cerita ini menggunakan sekolah sebagai latar utama, sedangkan latar lainnya adalah panti asuhan, dalam angkot, supermarket, gang dekat panti, dan rumah Husna. Dengan alur campuran yang menampilkan beberapa flashback, cerita ini berhasil menjawab beberapa teka teki yang datang di sepanjang cerita. Salah satunya adalah pertanyaan tentang kedua orang tua Nai.

Secara keseluruhan, cerita ini cukup menarik dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Sayangnya, konflik pada cerita ini diceritakan dalam porsi kurang sesuai. Cerita terlalu fokus pada Nai yang menuruti semua keinginan teman-temannya, konflik antara Nai-Husna-Radya, dan seputar kehidupan sekolah. Sementara konflik mengenai ayah Nai dan perubahan sikap Nai, hanya diceritakan dalam beberapa bagian. Hal ini akhirnya menimbulkan kesan kurang puas, sekaligus menyayangkan akhir dari cerita yang tiba-tiba saja menampilkan kecerobohan Radya. Pasalnya, dari awal penceritaan, tidak ditunjukkan hal yang kurang dari tokoh Radya. Ini membuat akhir cerita terkesan dipaksakan, apalagi tokoh Nai yang penakut juga tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang membuka bisnis fotokopi catatan.

Kesimpulannya, cerita ‘Teman Sejati cukup menarik untuk dibaca, meski masih terdapat beberapa kekurangan dalam cerita. Cerita ini sangat cocok untuk mereka yang sedang mencari arti dari teman sejati dan memiliki ketakutan yang besar dalam mengutarakan apa yang dirasakannya. Cerita ini juga mengandung pesan penting, yaitu bagaimana pun masa lalu kita, sekalipun merasa takut, kita tidak perlu melakukan hal yang membuat kita tertekan. Cukup melakukan hal yang kita bisa karena kita tidak akan dapat membahagiakan semua orang.

****

Cerita ini dapat dibaca di Wattpad

Fela Khoirul
Seorang gadis penuh teka-teki yang sedang berusaha menjadi lebih baik, melalui tulisannya. Memiliki ketertarikan pada skincare, mental health, dan relationship.

Related Posts

1 komentar

  1. Waah, makasih ulasannya kak. Semoga ga gatal-gatal sama sikap Nai ya. Bisa jadi masukan buat bikin cerita lebih baik lagi nih 🥰

    BalasHapus

Posting Komentar