Sepakat Selingkuh - Keping Empat

Posting Komentar

“Selamat, Sayang. Aku telah menerima pengajuan selingkuhmu, kamu boleh menjadikan Januar sebagai selingkuhanmu. Tapi, ingat, tetap aku yang kamu cinta. Kalau sampai kamu berpaling ke lain hati, aku jilat-jilat wajah cantikmu itu.”

Hanuun langsung memeluk pinggang Pier lantas menyandarkan kepalanya di bahu Pier. Betapa bahagianya Hanuun hari ini karena berhasil meresmikan Januar sebagai selingkuhannya Perkara Januar terlalu kaku untuk dijadikan selingkuhan, itu dapat Hanuun atur. Yang terpenting Hanuun dapat membuktikan kepada dunia bahwa dirinya memang menawan.

“Pier, mau mampir toko buku. Yayaya,” pinta Hanuun ketika dia dan Pier melewati sebuah toko buku.

Pier tidak menjawab permintaan Hanuun. Tangannya digunakan untuk mengecek suhu badan di dahi Hanuun kemudian mencocokkannya dengan suhu di pantat Pier. Ternyata sama.

“Ih, Pier, suhu tubuhku gak sepanas kentutmu. Jangan disamain, dong.” Hanuun langsung menekuk tangannya di atas perut sambil memanyunkan bibirnya.

Pier mencubit hidung Hanuun dengan gemas. “Bercanda, Sayang. Jangan ngambek dong. Kamu terlalu seksi untuk aku samain dengan kentut,” ucapnya. “Lagian kamu aneh sih, ngapain ngajak ke toko buku. Seorang Hanuun gitu, loh.”

“ih, kan, mau update status biar nitizen ngiranya aku anak rajin. Habis itu pulang, deh.”

Jawaban Hanuun cukup mencengangkan, tetapi itulah yang Pier sukai dari simpanannya ini. Dibanding Syafa, Hanuun lebih eksis dan pandai bergaul. Segala hal yang ada di hidup Hanuun, selalu diabadikannya. Oleh karena itu, Hanuun seperti melengkapi apa yang tidak ada pada Syafa. Menurut Pier, Syafa terlalu pendiam dan kurang pandai dalam memikat hati orang lain. Akan tetapi, Pier sangat menyukai cara Syafa berbicara, seperti orang yang memiliki pengetahuan luas. Dan Pier butuh Syafa untuk diperkenalkan kepada teman-temannya, agar dikira memiliki kelas tinggi dalam memilih kekasih.

Pier akhirnya mengiyakan permintaan Hanuun untuk masuk ke toko buku. Hanuun memvideo setiap sudut di toko buku dan meng-update-nya ke aplikasi Whatsapp. Setelah itu, Hanuun meminta Pier memfotonya saat membca buku. Tidak lupa Hanuun berswafoto dengan Pier menggunakan filter kamera yang cukup aneh.

Pier dan Hanuun sudah selesai berfoto, tibalah saatnya untuk pulang. Namun, sebelum hal itu terlaksana, Pier dan Hanuun tidak sengaja berpapasan dengan Syafa dan Januar yang juga berada di sini. Mereka berdua melongo melihat keberadaan Pier dan Hanuun sambil tangannya memegangi buku.

“Kalian … selingkuh?”

Pier, Hanuun, Syafa, dan Januar saling kaget ketika dihadapkan pada keadaan yang menguak perselingkuhan mereka. Pier bertemu dengan Syafa, kekasih resminya yang kedudukannya tidak lebih tinggi dari Hanuun di hati Pier. Hanuun pun bertemu dengan Januar, selingkuhan barunya yang hendak diperalatnya sebagai usaha tebar pesona. Sementara untuk hubungan antara Januar dan Syafa, tidak begitu jelas. Mereka dekat dan sering menghabiskan waktu bersama, tetapi tidak memiliki status yang jelas. Entah sebagai selingkuhan, teman, atau kekasih gelap.

“Ih, Pier, kesel ah. Kita udah kayak kucing garong, tahunya sama-sama diselingkuhi. Lalu buat apa selama ini kita mainan petak umpet sama Syafa?” ucap Hanuun kepada Pier.

“Iya, Sayang. Kecewa rasanya karena Syafa enggak buat laporan pertangungjawab perselingkuhan. Dikira ini hati enggak punya bagian administrasi kali, ya. Kalau mau selingkuhan ya harus lapor dong, biar enggak ada yang ngerasa bersalah. Gak asique deh Syafa sama Januar,” sambung Pier, memojokkan Syafa dan Januar yang tidak lihai dalam berselingkuh.

Sebenarnya Syafa merasa sakit hati karena kekasih dan sahabat baiknya tega menikamnya dari belakang. Namun, karena kisah sakit hati dan usaha balas dendam sudah terlalu pasaran, Syafa ingin memutar jalan cerita menjadi lebih jenaka.

“Hei! Sekarang zamannya Revolusi Industri 4.0 kali, laporan semacamnya udah enggak zaman. Bagian administrasi hati pun udah di berada ujung tanduk karena semuanya diganti sama kerja mesin. Sekarang serba digitalisasi, terautomasi. Jadi, kalian sebagai tukang selingkuh, harus tanggap.”

Sebut saja mereka adalah pasangan gila yang pernah ada di dunia karena itulah kenyatannnya. Cinta dan ketidakpuasan telah mengikis kewarasan manusia, hingga mereka saling melakukan hal yang tidak wajar, yakni berselingkuh.

Selaku yang paling waras, Januar memberikan buku yang tadi selalu dibawanya kepada Pier dan pergi begitu saja. Pier dan Hanuun saling memberikan tatapan tidak mengerti atas perilaku Januar. Hanya Syafa yang paham mengapa Januar melakukan hal tersebut.

“Enggak perlu mangap kayak gitu kalian. Balik aja bukunya dan lihat tulisan apa yang ada di buku itu,” kata Syafa yang semakin membuat Pier dan Hanuun tidak mengerti.

Pier segera membalik buku yang diberikan oleh Januar sesuai perintah Syafa. Memang benar, Januar meninggalkan tulisan pada buku tersebut dan tulisannya adalah tentang kesepakatan perselingkuhan antara mereka berempat.

Fela Khoirul
Seorang gadis penuh teka-teki yang sedang berusaha menjadi lebih baik, melalui tulisannya. Memiliki ketertarikan pada skincare, mental health, dan relationship.

Related Posts

Posting Komentar